Sabtu, 14 Juli 2007

Manga And Anime

"Manga" dan "anime" merupakan dua hal yang tak asing lagi bagi kita, bener kan?!! Bagaimana kalo kita bahas lebih dalam tentang "anime" dan "manga"??? Yuk…..

Manga merupakan istilah komik dalam bahasa Jepang, tetapi kita lebih mengenal manga sebagai komik buatan Jepang. Sedangkan anime merupakan film kartun khas Jepang. Pembuat anime disebut animator dan pembuat manga disebut mangaka.

Menurut situs animindo, anime pertama kali masuk ke Indonesia sekitar akhir tahun 1970-an, ditayangkan di TVRI dengan judul Wanpaku Omukahi Kum-Kum. Untuk serial anime yang pertama adalah Chodenji-Mashin Voltes V (Voltus 5) yang dikeluarkan tahun 1980-an, disusul dengan Sengoku Majin Goshogun, Uchuu Taitei God Sigma, Mazinger Z (Red Shadow), Getter Robo (Shogun Geta), Ikkyu San, Candy-Candy, dan masih banyak lagi.

Walaupun sempat vakum karena banyak bermunculan anime dalam versi bajakan yang diperjualbelikan di pasaran, akhirnya awal tahun 1990-an muncul kembali anime dengan judul Doraemon dan Saint Seiya. Anime ini mendapat respons luar biasa dari penonton Indonesia. Bahkan, anime ini masih dikenal dan disukai sampai saat ini.

Sejarah masuknya manga ke Indonesia tak jauh berbeda dari anime. Manga yang diterjemahkan ke bahasa Indonesia pertama kali diterbitkan Elex Media Komputindo berjudul Candy-Candy tahun 1990-an. Tak lama setelah itu muncul manga lainnya, salah satunya Doraemon yang juga ditayangkan RCTI.

Gaya "manga"

Gaya penggambaran manga juga dapat terlihat pada versi anime-nya. Biasanya menggunakan penggambaran tokoh dengan ciri khas seperti mata besar, hidung sejumput dan mulut kecil, serta menggunakan gaya bermacam-macam, mulai dari humanoid sampai chibi.

Humanoid adalah gaya gambar yang menyerupai atau paling tidak mendekati struktur tubuh manusia normal, contohnya: Vangabond, Death Note, Hikaru No Go, Bleach, dan lain-lain. Sedangkan chibi menggambarkan struktur tubuh manusia dalam bentuk tubuh kerdil, contohnya Bomberman Bidaman Bakugaiden, Ge Ge Ge No Kitarou, Chibi Maruko-chan, keluarga Hagemaru, dan lain-lain.

Ada satu lagi nih istilah dalam dunia manga, yaitu doujinshi. Doujinshi adalah sebutan bagi manga yang dibuat fans manga yang memiliki alur cerita atau ending yang berbeda seperti pelesetan cerita dari manga aslinya, sedangkan pembuatnya disebut doujinshika.

Doujinshika belum ada yang menyebarkan manga dalam bentuk tankôbon (yang dikenal dengan istilah volume). Biasanya para doujinshika mengirimkan hasil karyanya untuk dimuat dalam majalah-majalah bertemakan anime.

Para penggemar manga dan anime biasanya membentuk komunitas untuk tempat berkumpul. Mereka membuat event-event, seperti cosplay (costume playing), yaitu dandanan mereka bergaya seperti karakter anime dan manga yang mereka sukai.

Juga ada cosplay parade, yaitu para cosplayer menirukan adegan dalam manga/anime ataupun adegan yang mereka buat sendiri. Kontes seiyuu (pengisi suara pada anime) juga unik, salah satunya lomba menyatakan cinta ala anime. Selain melakukan event-event tersebut, mereka juga membentuk forum lewat internet, seperti animepaper, animindo, take forum.com/komatta, dan lain-lain.

Jangan anggap manga dan anime ini sekadar gambar. Saat ini pengaruhnya sangat kuat pada dunia fashion, musik, makanan, bahkan kepribadian penggemarnya. Ada penggemar yang addict banget sama anime atau manga dan mereka berusaha bergaya menyerupai karakter tersebut. Bahkan, mereka rela mengeluarkan biaya besar untuk menyerupai karakter tersebut. Seru kayaknya ya....

Itulah sekilas mengenai manga dan anime. Sisi positifnya, demam manga dan anime setidaknya juga menularkan salah satu kultur Jepang yang terkenal: disiplin kerja, kreatif, modern, tetapi tetap menghargai budaya tradisional.

Kita berharap komikus dan animator Indonesia dapat membuat karya-karya yang tak kalah menarik dengan Jepang. Ganbatte (semangat)…!!!

1 komentar:

"Iro-iro na koto" mengatakan...

sumbernya dong....