Jumat, 13 Juli 2007

Genre Baru untuk Final Fantasy



Belasan tahun silam, dalam game Final Fantasy VII untuk mesin PSone, para penggemar serial ini disuguhi sebuah mini-game bernama Fort Condor. Mini-game ini tergolong unik, karena bergenre Real-Time Strategy (RTS) yang tak banyak dikenal dalam dunia mesin game home-system.

Tempo hari, Square Enix kembali menerapkan genre RTS dalam serial Final Fantasy. Tapi bukan lagi sekadar mini-game, melainkan suatu game utuh. Judulnya Final Fantasy XII - Revenant Wings, yang mengisyaratkan keterkaitan dengan game Final Fantasy XII untuk mesin PlayStation2 keluaran tahun lalu.

Revenant Wings hadir untuk mesin portabel Nintendo DS, dan merupakan game RTS kedua untuk mesin ini setelah Seiken Densetsu - Heroes of Mana (yang juga dibuat oleh Square Enix). Yang sudah memainkan Heroes of Mana tentu tak asing lagi dengan sistem pengendalian layar ganda dan penggunaan stylus dalam Revenant Wings.

Kisah Revenant Wings bersetting satu tahun setelah akhir cerita Final Fantasy XII. Vaan kini berperan sebagai bajak angkasa yang mengendalikan kapal Beiluge. Penelo dan anak-anak panti asuhan Rabanastre-Kytes dan Filo-menjadi para awak kapalnya. Mereka juga masih akan bertemu dengan wajah-wajah familiar, seperti Balflear, Fran, Ashe, Basch, Larsa, dan Ba’gamnan. Semua karakter digambar ulang oleh desainer Ryouma Itou, yang pernah menggarap game Final Fantasy Tactics Advance untuk mesin portabel GameBoy Advance.

Mulanya, Vaan cs berkenalan dengan Llyud, yang berasal dari ras manusia bersayap yang disebut Aegyl. Dari situ, mereka bertualang ke kampung halaman Llyud di benua angkasa Lemurés. Tempat ini merupakan legenda yang banyak diidamkan pleh para bajak angkasa.

Maka, ceritapun mengalir seiring munculnya berbagai karakter baru. Ada trio bajak angkasa Ricken, Elza, dan Raz. Ada Mydia dari ras Viera. Ada Cu Sith, sang Master Artificer. Dan ada pula Judge of Wings. Tapi, pemain tidak akan mendapati cerita yang kompleks sebagaimana Final Fantasy XII.

Revenant Wings dibuat sebagai sekuel ringan dengan pendekatan seperti game Final Fantasy X-2 untuk mesin PlayStation2. Kedua game tersebut bahkan dikerjakan oleh sutradara yang sama, yaitu Motomu Toriyama. Ciri khasnya terlihat di sini: cerita yang jauh lebih ringan dibandingkan prekuelnya, permainan berbasis misi dengan sentral berupa kapal, dan modifikasi sistem permainan.

Dalam Revenant Wings ini, perubahan sistem permainannya sangat terlihat. Sebagaimana lazimnya memainkan RTS, pemain dipaksa untuk sigap menggerakkan pasukan, karena musuh tidak akan menunggu. Game ini mengadopsi pula sejumlah unsur permainan dari Final Fantasy XII, meski dalam skala terbatas. Pemain bisa menggunakan Gambit System untuk menyuruh para karakter melakukan aksi tertentu dalam pertempuran.

Pemain juga kembali berurusan dengan Licence Ring, yang tidak lagi berfungsi untuk menambah kemampuan tempur karakter, melainkan untuk membangkitkan monster raksasa. Fungsi ini membutuhkan batuan yang disebut Auracite. Jumlah monster raksasa yang akan tampil melebihi jumlah dalam seri-seri Final Fantasy terdahulu. Shiva si Puteri Es, misalnya, akan hadir bersama keluarganya.

Berbagai unsur permainan baru akan diperkenalkan, misalnya pembuatan perangkat tempur yang membutuhkan resep khusus. Pemain juga harus taktis dalam pemanfaatan portal untuk memanggil pasukan tempur. Revenant Wings memang menyuguhkan permainan yang sangat berbeda dengan Final Fantasy XII, tapi cukup menarik untuk disimak bagi yang ingin tahu kelanjutan ceritanya.


Final Fantasy XII - Revenant Wings
Genre: RTS
Mesin: Nintendo DS
Produksi: Square Enix
Rilis: 26 April 2007

Tidak ada komentar: